Monday, October 11, 2010

Ajahn Khun Pan (1898-2006[BE2441-2549])

image

Mayor-Jenderal Pol Khun Pan Tharak Rajadej (Ajahn Khun Pan) lahir pada tanggal 18 Feb 1898 [BE 2441], di Nakhon Sri Thamarat's kabupaten Sala Tha. Leluhur beliau berasal dari Saiburi, Orang tua beliau sempat pindah ke Nakhonsi. Ayah Beliau bernama Nai Muen, dan ibunda bernama Thong Jan. Mereka memiliki 6 Anak laki-laki, dimana KhunPan adalah anak kedua. Pada masa kecilnya, Ayahnya telah mengajarkan prinsip dasar dari bahasa dan KhunPan belajar bahasa Pali dari Bhante di wihara setempat.
Pada saat beliau berusia 9 tahun, Beliau bersekolah di WAT BAAN SUAN. Pada hari pertama disekolah, beliau diberikan test IQ oleh gurunya dan setelah sang guru menglihat hasil test tersebut, beliau diijinkan untuk bergabung dengan kelas DUA. Pada hari selanjutnya Beliau kembali disuguhkan dengan test IQ standard kelas DUA, dimana sang Guru mengijinkan beliau untuk segera bergabung dengan kelas TIGA. Dari kejadian ini telah membuktikan bakat dan IQ beliau pada saat beliau belia.
Di masa SD, hasil belajar beliau selalu berada diposisi terbaik dan menjadi murid terbaik di kelasnya. Kapanpun beliau memiliki waktu senggang, beliau akan pergi belajar Metaphysics dan Magics dari gurunya. Beliau kemudian berguru kepada Luangpu PUN dari Wat Kao Au untuk menambah ilmu. Di Wat Kao Au, Beliau memperdalam ilmu dibidang pengobatan, air suci, melantunkan bacaan doa sepanjang siang dan malam selama beberapa hari. Guru Beliau juga memberikan tattoo Yant kepada beliau supaya beliau kebal terhadap senjata seperti peluru dan senjata lainnya.
Ketika beliau berusia 21 tahun, AC KhunPan bergabung dengan kepolisian dan menjalani latihan kepolisian di Nairoihuaijarakhet, Nakhonpathom selama 5 tahun. Selama latihan, Beliau mendalami ilmu beladiri seperti Judo, Thai Boxing, dan ilmu pedang.
Setelah lulus di usia ke 26 tahun, AC KhunPan dikirim ke kabupaten PATTALUNG sebagai Inspektur polisi. Pattalung adalah kabupaten yang terkenal sebagai tempat persembunyian bandit-bandit terkenal. Bahkan ada beberapa daerah yang polisi juga engan untuk masuk. AC KhunPan tidak takut dan menantang semua bandit-bandit tersebut. Dalam 5 tahun, beliau telah sukses menangkap bandit-bandit seperti Bandit Sang, Bandit Poo, Bandit Mung, Bandit Thong, Bandit Yit, Bandit Dang dll. Oleh prestasi tersebut, AC KhunPan menjadi terkenal dan salah satu Inspektur terbaik di Thailand.
Pada saat beliau berusia 30 tahun, AC KhunPan meminta cuti untuk menjadi Biksu di Wat Mahathat selama 1 tahun dibawah bimbingan Jao Khun Rathanadum Chamuni. Dalam setahun tersebut, AC KhunPan mempelajari Kitab Suci, Ajaran Buddha, dan disiplin. Setelah setahun berlalu, Beliaupun kembali ke kehidupan duniawi-nya dengan penuh harapan dan diterima dengan tangan terbuka oleh rekan-rekannya di kepolisian.
Setelah menjalani kehidupan duniawi-nya selama sebulan, Beliau dipindahkan ke Narathiwat sebagai Inspektur. Disana terkenal sebagai daerah yang mayoritasnya adalah muslim, akan tetapi AC KhunPan dapat beradaptasi dan berinteraksi dengan orang Melayu disana dalam waktu singkat. Akan tetapi, kemudian terjadi insiden besar. Ada sekelompok Bandit yang di back-up oleh pejabat politik dan memiliki ilmu Magic yang kebal terhadap peluru, bertindak semena-mena seperti membunuh dan merampok. Warga sangat dilesahkan oleh kehadiran Bandit tersebut. Setelah AC KhunPan mengetahui masalah ini, beliau bertekat untuk menangkap Bandit tersebut. Setelah beberapa bulan mengintai, akhirnya AC KhunPan berhadapan langsung dengan Bandit tersebut. Terjadinya perkelahian dan pertempuran baik secara fisik maupun Magic yang sangat seru, akhirnya AC KhunPan mampu mengalahkan Bandit tersebut dan menahannya didalam penjara. Tidak lama kemudian, Bandit tersebut bunuh diri didalam penjara. Sejak itu, masyarakat disana menghormati AC KhunPan dengan gelar Raja Kecil. Setelah itu AC KhunPan pun bertugas diberbagai daerah seperti Pattalung, Songkhla, Suranthani, Pijit, Ayutthaya, Narathiwat, dan Sukhothai. Pada masa tugasnya, AC KhunPan telah menangkap lebih dari 100 Gembong penjahat/bandit terkenal.
AC KhunPan akhirnya pensiun dari kepolisian pada tahun 2507. Pada Tahun 2516, Beliau menjadi Senat dibawah partai Demokrasi. Beliau memiliki 12 anak. Dari istri pertama, Nang Chalui melahirkan 8 anak. Ketika Istri pertama beliau meninggal dunia, beliau menikahi Nang Songsamui yang kemudian melahirkan 4 anak untuknya.
Pada Tahun 1987(BE2530), Seorang media perempuan di kuil Wat Nangpaya meminta kepada Mayor Jenderal Polisi Sanback Thammitku yang merupakan kepala polisi propinsi tsb untuk memanggil dan mencari tahu siapa itu Khun Pan. Ketika para polisi sampai di rumah Khun Pan, ternyata KhunPan sudah menunggu diluar rumah. Khunpan lalu berteriak kepada mereka, “KENAPA KALIAN MEMBAWA RIBUAN ORANG KESINI?” Ternyata Sang Media memberitahukan bahwa hanya KhunPan yang bias melihat ribuan orang tersebut. Mereka adalah tentara masa lalu dan pengikut setia Jatukam Ramatep yang datang untuk mendapatkan pahala dalam membawa kabar baik tersebut.

Ketika Khun Phan mencapai Wat Nangpaya dan melihat posisi duduk medium perempuan tsb dengan tangan kiri di lutut dan tangan kanan diletakan di lutut kaki kanan dengan telapak tangan menghadap ke luar, ia segera berseru dan mengatakan kepada mereka yang hadir bahwa mereka adalah Jatukam-Ramathep, umumnya sekarang dikenal sebagai Jatukam oleh Thailand. Segera Jatukam mengatakan kepada Khun Phan bahwa mereka telah menunggu selama lebih dari seribu tahun.
Jatukam lalu bercerita bahwa ada seorang Brahmana yang jahat dengan kekuatan magis yang kuat, yang disebabkan oleh kecemburuan atas ketenaran dan kehormatan Jatukam, sehingga Brahmana tersebut melemparkan mantra feng sui buruk ditempat pemakaman mereka setelah kematian Jatukam dan pengikutnya. Beliau lalu mengintruksikan KhunPan untuk mencari pohon ajaib tertentu yang dikenal dengan nama Mai Takien Numrueg untuk diukir gambar jatukam diatas batang kayu tersebut dan dijadikan Pilar Suci dilokasi Feng Sui yang dikenal sebagai LERK MERNG, Pilar Kota Nakorn Sri Thammarat.

Dengan dukungan dari pemerintah provinsi, KhunPan menggalang dana untuk pembanguan Pilar tersebut. Jatukam juga mengintruksikan KhunPan untuk membuat Amulet berbentuk Bulat dengan mengunakan berbagai bahan utama seperti Debu dan Sisa-sisa pohon Mai Takien Numrueg tersebut.

Pada saat itu, Amulet berdiameter 5cm hanya diedarkan dengan mahar sebesar 49BATH. Pembangunan Pilar sebagian selesai pada tahun 1987. Sekarang, untuk amulet keluaran pertama AC KhunPan tersebut sudah seharga 1.000.000 Bath.

AC KhunPan adalah seorang polisi yang sangat dihormati, meskipun beliau kuat dan terkenal, ia tetap sangat rendah hati dan dikenal karena kejujuran dan integritas dalam membasmi penjahat terkenal pada masa itu. Beliau meninggal dengan alami pada usia 108 tahun pada tanggal 5 September 2006 (BE2549). Setelah didoakan dan dibacakan parita selama 100 hari, pada awal 2007 (BE2550) AC Khun Pan akhirnya di kremasikan. Pada saat upacara kremasi beliau, dimana diadakan secara kekerajaan, dihadiri lebih dari 200.000 orang di kuil Wat Pra Mahathat, Nakhon Sri Thammarat, yang menyebabkan terjadinya kemacetan lalu lintas di daerah tersebut. Upacara Kremasi dipimpin oleh Yang Mulia Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn dan pemakaman dilaksanakan dibawah lindungan Yang Mulia Raja dan Ratu Thailand pada saat itu.

Sumber:
hxxp://mymall.netbuilder.com.my/inde...etruthfengshui
Siamese Spiritual Journal 02 edition march 2009
Jatukam Book in Thai Language
Semoga Semua Mahluk Berbahagia.
Hormat
PhraRahoo
Update
AC KhunPhan Jatukam Stamp, Copper BE 2549

AC KhunPhan 1'st Batch Jatukam Stamp, Nawa BE 2530

 


Phra Putha Sihing 1st Batch BE.2530 by Achan Khun Phan

AC KhunPan Jatukam, Udomchoke BE 2547


AC KhunPan Rahu, BE 2544

PARANG 2550 OLEH ANAK AC KHUNPAN




JATUKAM 2544

Jatukam 8 arrow silver coated 2548, Bless AC Khopong, Kruba Krisada, Kruba Kissana, etc

0 comments: