Sunday, December 21, 2008

Apa Fengshui?

Istilah fengshui dan hongsui adalah sama, bedanya hanya terletak pada dialek saja, fengshui adalah dialek Mandarin, sedangkan hongsui adalah dialek Hokkian. Secara harfiah, huruf feng atau hong berarti angin, dan huruf shui atau sui berarti air, jadi fengshui atau hongsui adalah angin dan air.

Air adalah sumber kehidupan, tanpa makanan, manusia masih dapat bertahan hidup beberapa hari, namun jika air juga tidak ada, keadaannya akan berbeda. Pentingnya air bagi kehidupan telah disadari oleh nenek moyang kita sejak purba kala, air tidak hanya penting untuk cucian dan minuman, tetapi juga merupakan jalur transportasi utama pada saat itu, karena jalan darat sungguh tidak mudah untuk dilalui.

Pentingnya air pada saat itu, mendorong orang cenderung mendirikan rumah disepanjang aliran sungai dengan depan rumah mengarah ke air dan bagian belakang terdapat gunung, hal ini tentu sangat memudahkan bagi seluruh anggota keluarga untuk keperluan air. Gunung yang ada di belakang memiliki fungsi perlindungan, melindungi rumah tersebut dari terpaan angin ribut, melemahkan dan mengarahkannya menjadi angin yang bertiup perlahan, sekaligus menghimpun energi (qi) untuk kemakmuran dan kesehatan anggota keluarga. Jadi lingkungan yang baik dan nyaman adalah lingkungan yang memiliki gunung di belakang dan air di depan, karena fungsi gunung berhubungan erat dengan angin, maka gunung dan air dapat di samakan dengan angin (feng) dan air (shui). Itulah asal muasal sebutan fengshui.

Eratnya hubungan fengshui dengan kehidupan, dapat dilihat dari berkembangnya kebudayaan dunia, bukankah seluruh aliran utama perkembangan kebudayaan dunia berawal dari aliran sungai penting ? Karena itu para ahli jaman dulu menamai fengshui dengan pangilan ‘kanyu’ (dibaca khan yi), ‘kan’ adalah mengamati, sedangkan ‘yu’ adalah poros roda kehidupan, jadi kanyu adalah ilmu mengamati roda kehidupan dari porosnya, sehingga segala sesuatu nampak sangat jelas, suatu sebutan dengan makna mendalam, namun sungguh sulit untuk dicerna orang awam seperti kita. Agar mudah dimengerti semua orang, pada masa akhir kerajaan Ming menjelang awal kerajaan Qing, seorang master fengshui merubah istilah kanyu menjadi istilah fengshui seperti yang kita kenal sekarang ini.

Pandangan tentang ‘belakang gunung depan air’ adalah sistim terbaik fengshui terus bergulir hingga kini, membuat orang yang tidak mengetahui asal usul fengshui mengira, sistim seperti itu merupakan sistim fengshui yang baik, perkiraan seperti itu salah besar, rumah yang depannya ada air, untuk saat ini tidak lebih efisien dan strategis dari rumah yang di depannya terdapat jalan raya, karena saat ini traonsportyasi tidak lagi dititik beratkan pada aliran air, tetapi jalan darat jauh lebih pentuing dari jalan air. Fengshui berhubungan erat dengan lingkungan, penataan ruang yang baik, membuat fengshui suatu tempat menjadi baik, karena itu, saya sependapat dengan orang yang mengatakan, fengshui adalah seni menata ruang.

Apakah para insiyur bangunan (arsitek) yang sudah biasa merancang proyek- proyek besar lengkap dengan landscapenya semuanya menguasai fengshui ? Fengshui berasal dari tiga aliran sungai besar di Tiongkok, karena itu kebudayaan sungai Huanghe dan Luoshu melekat dalam rumusan dasar perhitungan fengshui. Itulah yang tidak didapatkan di bangku perkuliahan, karena itu hanya insinyur tertentu yang mempelajari secara khusus tentang rumusan tersebutlah yang menguasai fengshui dengan baik, yang lainnya harus berkerja sama dengan seorang ahli dalam bidang fengshui, barulah dapat menata lingkungan dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip fengshui.

0 comments: