Friday, April 16, 2010

Studying the art of “stretching medallions”

Setelah itu saya mau mencari bhante di hutan melewati Khon Kaen area yang sekarang telah terendam banjir. Saya ingin pergi dan belajar seni "Stretching medallions" menjadi 3 angka nomor lottery, dimana merupakan hal yang banyak dibicarakan. Saya sangat tertarik seperti orang2 lain dan ingin pergi belajar seni of "stretching medallions".
catatan: Stretching medallions disini seperti seni mendapatkan nomor togel?

Saya ketemu orang merupakan kepala kampung, 84 tahun dan tinggal dirumah dia. Ketika saya tinggal disana, saya tanya kepada kepala kampung, dimana bhante yang bisa "stretch medallions" tinggal, dan dapatkah kamu membawa saya kesana?. Orang tersebut mengatakan kepada ku, "Setiap tahun Bhante tersebut datang dan tinggal di pohon beringin yg besar. Dia tinggal disana selama sebulan dan kemudian dia menghilang.

Dari waktu saya masih kanak2 bugil berlarian, membawa kerbau ayah saya keluar, Saya telah memakan sisa makanan dia. Sekarang saya telah 84 tahun, tapi dia masih hidup, tetapi saya tidak tahu sudah berapa umur / berapa tua dia. Saya meminta orang tersebut membawa saya kesana. Kami harus berjalan jauh. Di pagi hari, dia akan meminta dana makan dari pohon beringin tersebut ke kampung, jaraknya sekitar 4-5km. Dia tinggal dibawah cabang-cabang pohon beringin yang besar tersebut. Kamu tidak bisa kesana sekarang karena area tersebut telah terendam banjir karena ada dam yg besar hanya di utara dair Khon Kaen.

Kepala kampung yang berumur 84 tahun tersebut memberitahu kepada saya bahwa dia mempunyai kotak tembakau. Terbuat dari kuningan dan mempunyai pegangan tangan terbuat dari tali dan diikat ke bagian pingang. didalam kotak tersebut telah ada rokok yang telah di linting, korek api (batu api), dan sepotong metal yang dihantamkan untuk membuat api. Kotak tersebut telah ada sejak ayahnya menjadi kamnan atau kepala sub distrik, mereka biasanya memanggil dignitaries (khun bandasak).

Didalam kotak tembakau tersebut ada medali dipaling dasarnya semenjak dia mendapatkan kotak tersebut dari ayahnya. Dia telah melupakan segala nya tentang itu. Itu bukan lah koin, seperti koin uang bath, yang biasa dipunyai orang2, itu adalah medali yang diberikan oleh raja kemungkinan dari raja ke empat atau kelima. Dia tidak dapat mengingat karena tidak ada tanggal di medali tersebut.

Bhante tersebut biasanya tidak berbicara. Tetapi pada hari tersebut dia berbicara. Dia bilang, "Kamu mempunyai sesuatu yang sangat berharga didalam kota tembakau kamu, Kamu tidak seharusnya membuang itu." Kepala kampung tersebut telah melupakan hal tersebut karena koin tersebut adanya didasar kotak tembakaunya. Asalkan tembakau dia hampir habis, dia akan menambahkan tanpa pikiran lain. Dia tidak melihat ke koin / medali. Bhante / Luang Poh berkata, "bawa koin/medali tersebut dan hormati, anak dan cucu kamu akan hidup dengan nyaman.

Itu merupakan medali kerajaan." Medali tersebut diberiakan kepada kepala kampung yang telah melakukan tugas dengan sangat baik, menjaga keperluan orang2 dan manjaga kedamaian dan hukum di kampung, medali tersebut merupakan hadiah ketika dia pengsiun. Itulah bagaimana dia mendapakan medali tersebut. Ada 3 digit di medali tersebut.
Akhirnya kepala kampung tersebut berkata kepada anak dan cucunya, "Oh, hari ini Bhante / Luang Poh mengatakan sesuatu ! Biasanya dia tidak mengatakan satu kata pun, dia hanya duduk bermeditasi dibawah pohon beringin selama sebulan dan kemudia pergi."

Ketika saya telah sampai ke rumah kepala kampung tersebut, saya meminta untuk melihat medali tersebut. Ada tanggal, dengan 3 digit disana. Dan saya pergi untuk ketemu Bhante. Ketika saya ketemu dia, saya berlutut kepadanya. Dia hanya duduk dengan mata tertutup, tidak mengatakan sepatah katapun. Dari rupanya dia kelihatan sekitar 70an tahun. Dia tetap mempunyai semua gigi dan rambutnya bahkan tidak ada sedikitpun warna putih/abu2, itu hitam. Kulit badannya berwarna hitam dan tegap, tidak kendur. Saya memberikan hormat kepadanya sekitar tahun 1954.

Ketika saya telah memberikan hormat kepadanya, saya berkata, "Luang Poh, kenapa kamu tidak berbicara? di wat mana kamu tinggal? Luang Poh, saya telah berjalan sangat jauh, dari Sinburi provinsi, datang hingga ke pohon beringin ini. Saya tinggal di rumah kepala kampung. Saya telah mendapatkan banyak kesulitan untuk sampai kesini. Saya ingin belajar seni "stretching medallion" jadi saya bisa mendapatkan nomor lottery. Saya hanyalah Bhante muda, saya masih sangat terikat kepada dunia ini, saya ingin belajar seni "stretching medallions" jadi saya bisa membantu saudara2 saya menjadi kaya dengan nomor lottery yang tepat." Ini adalah tujuan sebenarnya saya.

Tetapi dia tidak mengatakan sepatah katapun. Dia hanya duduk bermeditasi dibawah pohon beringin. Saya melihat barang2 yang dipunyai, dia mempunyai satu bowl, robe dan sanghati (outer robe) yang diletakan di pundak setiap saat. Dia mempunyai payung yg di gantung di cabang pohon ... dan apa lagi? Dia mempunyai tempat water kettle dan gelas yang dipergunakan untuk minum. Sendok yang bersih dan mengkilap seperti gelas. Hanya itu saja yang dipunyai, tiada yang lain. Saya memberikan hormat kepadanya, tetapi dia kelihatannya tidak sedikit pun tertarik dengan saya. Dia tidak membuka matanya.

Saya merubah cara pendekatan saya. Saya berkata, "Tuan yang terhormat, yang sangat saya hormati, saya merupakan banthe baru, saya telah dibaptis 3 thn yg lalu. Saya ingin datang dan belajar Dhamma." Itulah pendekatan cara baru saya. "Saya masih merupakan Bhante baru, saya tidak tahu tentang jalan Dhamma atau latihan untuk meningkatkan meditasi. Saya datang dan ingin belajar dari Luang Poh yang saya junjung tinggi. Tolong instruksikan saya." Dia hanya menggerakan sedikit matanya (membuka). Saya telah berbicara cukup panjang tetapi dia tidak membuka matanya, tetapi sekali saya bilang bahwa saya mau belajar tentang Dhamma dan mencari instruksi dari dia, dia membuka matanya: Tetapi dia tidak tersenyum, mukanya sangat tegas.

Dia berkata, "Sangat mengagumkan bahwa kamu melakukan banyak usaha untuk datang dan belajar Dhamma." Karena dia telah berbicara, saya bertanya kepadanya, "Instruksi apakah yang kamu punya?". Dia berkata sangat sedikit sehingga sangat sukar untuk mengetahui apa yang dibicarakan/tujuannya. Dia berkata, "Apakah kamu tahu apa yang diajarkan oleh buddha? Jika kamu tidak tahu untuk apa kamu di baptis?. Apa tujuan kamu?". Saya berkata bahwa saya telah belajar Navakovada, belajar Dhamma dan Vinaya. "Kamu belajar terlampau banyak, kamu mengetahui sangat banyak sehingga saya pikir tidak mungkin bagi saya untuk mengajari kamu." Inilah ajaran dia. "Jika kamu tahu terlalu banyak, kamu mungkin tidak akan berkembang dalam latihan. Jangan lupa apa yang diajarkan oleh Buddha. Buddha mengajarkan tentang penderitaan dan jalan menghilangkan penderitaan. Itu adalah ajarannya. Apalagi yang diajarkan, tahukah kamu?" "saya tidak tahu Bhante." "Dia mengajarkan jangan melukai / menyiksa dirimu dan juga yang lain, jangan membuat yang lain memderita. Lihatlah ke sumber penderitaan. Pelajari point tersebut dari diri kamu. Apa yang ada disana? Itu adalah penderitaan, lihatlah ke sumbernya dan mulailah latihan untuk menghilangkannya. Dan apa itu latihan? Itu adalah moral, konsentrasi dan wisdom.

Jadi sekarang saya telah mengetahuinya, jadi hanya itu saja?. "Saya telah belajar, "saya berpikir, "jadi hanya inikah seluruh ajaran dia? Saya pikir akan ada magic / hal yang menabjubkan dari dia. Saya telah mendengar tentant moral, konsentrasi dan wisdom sebelumnya." Sebelum seluruh pikiran tersebut berlalu, Bhante tua itu menunjuk ke saya dan berkata:

Itu karena kamu adalah seperti itu, kamu telah mempelajari segalanya tapi kamu tidak mengerti apapun. Kamu mencari / melihat hal yang tidak berguna, kamu belum mengunakan ilmu yang kamu pelajari dalam latihan.

Kamu tidak mengambil apa yang telah kamu punyai, tapi kamu ingin sesuatu yang lain. Kamu tidak ingin kebenaran, yang kamu inginkan adalah ketidak benaran." Saya ingat kata2nya sangat jelas karena dia berbicara itu cukup sering. "kamu tidak ingin tahu kebenaran, kamu melihat yang tidak benar. Apa yang telah kamu punyai tidak kamu inginkan, jadi kamu mencari apa yang tidak kamu punyai. Dia benar2 menunjukan kepada saya. Saya sangat sakit pada hari itu, terluka didalam. Saya kembali untuk tidur tetapi benar2 terluka. Saya tidak tidur dengan nyenyak. Bhante hutan ini benar2 tajam. Saya bisa melihat bahwa dia benar, tajam seperti silet. Dia menunjukan banyak hal kepada saya.

Karena hari telah menjadi gelap, saya memberitahu kepada kepala kampung agar tidak perlu menunggu saya, saya akan tidur disini. Saya ingin melihat apakah dimalam hari Bhante tersebut akan mengatakan lebih banyak dibanding sekarang. Di siang hari Bhante tersebut tidak banyak berbicara, mungkin dia akan berbicara lebih lagi dimalam hari. Itulah yang saya pikirkan. Jadi saya ke Bhante tersebut lagi dan berkata, "Tuan yang terhormat, saya ingin menawarkan diriku menjadi muridmu." Dia membuka matanya, "Terima kasih telah menawarkan dirimu sebagai muriku. Kamu harus benar2 menawarkan dirimu dengan iklas, tahukah kamu." Pada hari itu dia menunjuk tepat kemukaku dan berkata, "Kekuatan mistic dari guru telah beralih kepada muridnya dan menyebabkan dia gila, itu adalah kamu." Betapa terhina, dia benar2 tahu bagaimana berkata sehingga menyakitkan. Dia berkata bahwa saya gila, itu mengesalkan saya. Dia berkata dengan tajam.

Saya melihat ke dia: Dia tinggal sendiri didalam hutan, tapi dia bisa mengucapkan kata2 yang sangat tajam dan benar. Saya tetap ingat bagaimana kata2 mengandung 3 hal yang sangat tajam. Ketajaman seperti silet, Jika saya bertanya tentang masalah diluar hal pokok dia akan bersikap diam dan tidak berkata apapun. Cukup mencengangkan bagaimana dia bisa membalikan kata2 saya untuk melukai saya. dan tajam seperti pisau dimana kata2nya mantap. Dia telah mengambil kapak dan mengkampak ku dengan itu, dia tidak menggunakan pisau untuk memasukkan paku. jadi dia berkata tajam seperti silet, rapi dan setajam pisau.

Saya berpikir sebentar dan berkata, "Saya mau diam disini sebentar." Dia tidak mau /mengijinkan. Hari telah menjadi gelap pada saat itu, sekitar jam 6 sore. Matahari telah terbenam dan kegelapan telah menyelimuti. Ini akan memakan waktu cukup banyak untuk berjalan kembali kerumah penduduk, sekitar 3 atau 4 km jauhnya. Dia tidak mengijinkan saya tinggal, jadi saya berkata, "jika kamu tidak mengijinkan saya tinggal, saya mau menawarkan diri saya untuk magang kepada tuan yang terhormat. Saya ingin datang dan belajar seni "stretching medallions", tetapi saya belum mendapatkan keinginan tersebut, jadi saya mau menawarkan diri saya sebagai pelajar Dhamma, dan melakukan deklarasi untuk mengikuti langkah tuan. Maukah kamu menerima saya? Tolong berbelas kasihanlah terhadap saya."

Dia duduk dengan diam untuk beberapa saat dan kemudia membuka matanya dan berkata, "kamu harus menunggu hingga kamu berumur 45 tahun, kemudian datang dan carilah saya. Kamu masih sangat mudah, belum mapan. Bagaimana saya menerima kamu jika kamu masih sangat tidak bersih? Saya hanya bisa menerima satu murid, tidak lebih. Apakah kamu mempunyai sincerity, goodwill dan harmony? Jika kamu tidak mempunyai sincerity (niat yg tulus) bagaimana niat baik bisa timbul? Jika kamu belum mempunyai niat baik, bagaimana harmony antara badan dan pikiran kamu timbul, bagaimana kamu bisa melihat mentality dan materiality?".

Dia berbicara dengan sangat tajam, langsung mengena ke hatiku. Jika mengatakan kepadaku untuk kembali ketika telah berumur 45 tahun, dan dia dia memberikan 3 teknik special agar dapat berjumpa dengan dia. Tetapi saya tidak bisa mengatakan disini.

Saya kembali dan tinggal di rumah kepala kamu, dan anak serta cucunya berbicara tentang medallion hingga pagi. Mereka akan berkata, "sini, saya dapat lottery 3x. Sebelumnya ladang saya hanya 20 rai - sekarang saya mempunyai 400, 500 rai (catatan: rai itu ukuran tanah di thai, disini luas meter persegi) melalui permberian hormat kepada bhante dan membacakan mantra sebagaimana yang Luang Poh instruksikan, saya mendapat lottery 3x." Itu kelihatan seperti hal yang bodoh dari seorang anak: dia keluar membeli nomor lottery secara random, dan berhasil menang lottery 3x dengan tiga nomor tersebut.

Saya tidak begitu tertarik akan itu tetapi saya menjadi khwatir tentang hal lain. Pikirkan tentang itu, saya pergi untuk belajar seni "stretching medallions" tetapi daripada mendapatkannya, saya mendapat Dhamma. Pertama kali saya mencari Dhamma yang palsu, tetapi berakhir dengan mendapatkan yang benar. Dia menunjukan jalan kepadaku, untuk melatih morality, concentrasi dan wisdom, untuk meng develop / mengembangkan insight meditasi.

Tetapi dia tidak memberitahukan kepadaku bagaimana melakukannya. Dia hanya berkata untuk melatih morality, meditation dan wisdom dan menunjukan jalan yang telah Buddha ajarkan. Budha mengajarkan tentang penderitaan, dia tidak mengajarkan hal yang menyenangkan. Dia mengajarkan jalan untuk menghindari penderitaan. Itulah yang diajarkan bhante tersebut kepada saya, sangat singkat.

Saya kembali ke wat dan mengabdikan diri saya belajar Dhamma. Saya berkelana untuk belajar meditasi dengan ini dan itu Ajahn. Saya pergi belajar dengan Luang Poh Lee dari Wat Asokaram sebelum dia membangun Wat Bahng Ping. Ketika dia berkelana ke Chantaburi dan Lopburi, saya pergi dengan dia. Saya mengikuti dia dari timur laut hingga utara. Untuk saat sekarang, saya belum pernah kontak dan tidak mengenal siapapun di wat tersebut. Dia telah meninggal bertahun-tahun. Saya belajar meditasi: "Bud" pada saat menarik napas dan "dho" pada saat membuang nafas, berdasarkan teknik tersebut. Dan saya juga bertemu dengan Bhante yang sangat ahli dalam meditasi kasina. Dia dapat mengarahkan pikirannya ke arah api dan mengembangkannya. Saya ketemu dengan Bhante lain yang telah mengembangkan Manomayiddhi (astral travel), dia bisa berbicara dengan dewa. Itu sepertinya sangat menyenangkan dan dia dapat pergi dan berbicara di alam neraka.

Saya pergi dan ketemu dengan Lord of Death (yomabahl), saya berkata bahwa saya datang untuk menyogok agar saudara saya dapat dilepaskan dari neraka. Lord of Death berkata "Tuan yang terhormat, bagaimana kamu bisa berpikir saya bisa menolong saudara kamu? Saya bahkan tidak bisa menolong ibu mertua saya. Saya benar2 tidak bisa. Istriku telah meminta saya untuk menolong ibunya, dia merasa sedih akan ibunya. Ibunya telah membunuh banyak bebek, ayam dan babi, dia tidak mengenal belas kasih dan kejam. Dia membunuh mereka untuk dimakan. Istriku memintaku untuk menolong ibunya." Itu yang Lord of Death katakan kepadaku.

Dia ingin menolong ibu mertuanya keluar, tapi sekian banyak pendakwa, angsa, bebek dan babi akan bersuara. Mereka berkata "Lord of Death, kamu tidak dapat menolong dia, karena dia menyebabkan kami mengalami banyak penderitaan." Lord of Death melihat situasi menjadi tidak baik dan menyerah atas usahanya. Dia tidak dapat menolongnnya.

Saya mencoba manomayiddhi dan segala hal lain tetapi itu semuanya salah. Saya tidak bisa menemukan jalan kebenaran yang sesungguhnya yang benar-benar bisa digunakan oleh saya. Saya mencoba untuk mencari jalan sesungguhnya yang bisa digunakan oleh saya. Saya mencoba segalanya: manomayiddhi, apakah mereka berguna? bisakah itu benar2 menolong saya?. tidak, itu tidak bisa. Dapatkah itu menolong kamu terlepas dari penderitaan? Tidak, itu tidak bisa. Saya telah mencoba itu. Saya adalah Bhante, saya tidak akan berbohong kepada kamu.

Sejalan dengan waktu umur saya telah mencapai 45 tahun dan dengan pikiran mantap saya ingin ketemu Luang Poh hutan tersebut. Saya membaca mantra dan meditasi berdasarkan metoda yg diberikan dan pergi untuk ketemu dia di gunung Khao Yai. Saya harus berkelana berjalan kaki ke pohon besar tersebut. Sedikit melewati gunung Khao Yai, diantara Nakorn Rachasima dan Saraburi. Hutan tersebut disebut "hutan raja api" (dong phra-yah fai) Raja Chulalongkorn mengganti nama hutan tersebut menjadi "hutan raja gunung" (dong phra-yah-yen)

Saya bertemu dengan dia disana dan tinggal selama semalam. Dia berkata tentang Dhamma kepada saya, dari jam 10 malam hingga jam 4 pagi, mengajarkan saya tentang segala nya. Lung Poh hutan tersebut mengajarkan saya berdasarkan scriptures.

Dia berkata, "sekarang apapun yang telah kamu lakukan itu baik, itu dapat mengantarkan kamu ke vipassana, insight, tetapi dengar, kamu harus berbalik. Bantuan apa yang telah ada untuk kamu disana? Dapatkan itu memadamkan penderitaan? itu tidak dapat. Dia melanjutkan dan mulai mengatakan tentang jalan ini. "Jangan lupa tentang 4 dasar untuk mindfull." Itu yang dia katakan.

Dia berkata, "itu bukan berarti bahwa belajar manomayiddhi (astra travel) tidak baik, tetapi itu tidak bisa menolong kamu, itu tidak bisa menghindarkan penderitaan. Kamu hanya meningkatkan penderitaan. Kamu pergi berbicara dengan Lord of Death. Mengertikah kamu? melalui kekuatan yang sangat besar dan keyakinan, kamu bisa segera melakukan kemampuan fisik tersebut (manomayiddhi).

Saya telah melakukan itu sebelumnya." Dia berkata saya seharusnya mengambil jalan yang menuju menhilangkan penderitaan, membangun 4 dasar mindful.

Dia mulai mengajarkan saya: berdiri seperti ini, dengan tangan kanan menahan tangan kiri. Berdiri satu jam tanpa bergerak. Sekarang saya benar2 dalam kesulitan. Saya tidak pernah berdiri diam selama satu jam. Ini adalah hal yang mennabjubkan terjadi pada saya malam itu. Saya berdiri satu jam: Tangan kanan menyentuh tangan kiri dibelakang saya, beban berat kedua tangan ada di pergelangan. Berdiri selama satu jam benar2 sulit, tangan saya menjadi kesemutan. "jangan meletakan tangan kamu didepan dada, kamu tidak akan bernafas secara normal dan itu bisa menyebabkan penyakit paru2." Dia benar2 memberikan pelajaran yang sangat detail.

Kemudian dia mengajarkan "kesa, loma, nakha, danta, taco, taco, danta, nakha, loma kesa" (rambut dari kepala, rambut dari badan, kuku, gigi, kulit, kulit, gigi, kuku, rambut dari badan, rambut dari kepala). Membawa pikiran menjadi satu, menetapkan mindful dari atas kepala ke bawah, dari bawah jari saya ke atas rambut, bawah dari atas rambut ke ujung kaki. Inilah dimana saya mulai merasakan bahwa ajaran Buddha mulai masuk, titik dimana saya benar-benar menjadi "Maju" dalam perasaan yang paling dalam. Saya berdiri selama satu jam, setelah 45 minut kaki saya mulai bergetar, hal2 mulai terjadi. Dia berkata untuk melihat nya, dengan berdiri dan mindful melihat dari kepala ke kaki dan menghintung "satu;" dari kaki ke kepala, "dua;" mengsurvey badan dengan mindful dari kepala ke kaki "tiga" memunculkan minful.

Apakah preceptor kamu tidak mengajarkan hal tersebut pada hari dimana kamu dibaptis? dari bagian bawah ke bagian atas, dari bagian atas ke bagian bawah. Kamu telah belajar terlalu banyak, kamu mempunyai pengetahuan yang terlalu luas, kamu telah melewati dari latihan Buddha, itulah kenapa kamu tetap disana.

Saya diam mengobservasi, arah dari minful ke cermin dari image saya berdiri selama satu jam. Saya tahu saya berdiri dengan mindful. Oh, saya berdiri dengan mindful, saya bisa membaca diri saya sendiri, saya bisa melihat diri saya sendiri, saya bisa menggunakan diri saya. Saya bisa menunjukan fisik power dari berdiri dengan berdiri dengan graceful, dengan penuh mindful dalam berdiri. Kayunapassanasatipatthana (mindfulness dari badah), dasar dari pikiran menunjukan kekuatannya dengan mempunyai full awareness, berpikir tentang wisdom. Berdiri dengan cara itu sangat berguna.

Itulah yang saya dapatkan dari hutan, saya berdiri, berjalan, duduk, berbaring, 4 posisi tubuh. Berdiri dengan minful. Melihat seseorang berjalan ke arah kita, melihat mereka dari kepala hingga ke kaki, kita akan tahu segera seperti apa pikiran mereka. Hal-hal tersebut berhubungan, dan kita bisa tahu itu dari widom-eye. Ini benar2 sangat berguna.

Bagian kedua: dia mengajarkan untuk berjalan dengan mindful. dengan mindful disetiap gerakan. Ini adalah ajaran yang diberikan pada saya saat di Khao Yai Mountain ketika saya berumur 45 thn. Itu sangat tetap karena saya telah bisa melakukan calm meditation, saya telah bisa samadhi. Saya menggunakan untuk melihat dunia, melakukan minful kepada barang metarial sebagai objek meditasi. Dengan melakukan itu, konvensi itu menghilang dan segera menjadi 5 aggregates (khand has).

Kemudia dia lanjut mengajarkan. Dia berkata kepada saya, "tahukah kamu seperti apa state dari pikiran?" Saya tidak tahu, Luang Poh." "Ingat akan object meditasi kamu. Ketika kamu bangun di pagi hari, apakah meditasi object kamu? Dengan keahlian masuk dan meninggalakan meditasi object. Ketika kamu memunyai uang, kamu mungkin akan kehilangan sebagian uang tersebut, ingatan tetap. Apa yang terjadi kemudian? Itu seperti kita adalah orang bisnis." Itu lah bagaimana Bhante hutan mengajarkan kepada saya, benar2 sangat practikal. Saya bisa mengingat dengan jelas kata-katanya. "Tahu kah kamu object meditasi kamu? Itu adalah nafas pendek dan nafas panjang. Secara alami pikiran kita kita membaca mental state kita, merekam mental state kita untuk jangka yang panjang, seperti tape recorder.

Kamu tidak bisa menyentuh pikiran kamu, tidak ada bentuk karena kondisinya abstract (namadhamma). Dan seperti apa mental state itu tergantung? Jika mood lagi marah, itu seperti orang bisnis yang melakukan transaksi. Tidak berguna. Dan ingat bahwa itu adalah mental state. Lakukanlah contact dengan mental state dari orang2 yang kemu dekati. dapatkan pengalaman dari mental state, stream dari mental state yang menyebabkan kamu hidup. Jika mindful kita benar2 terdevelop, kita akan tahu bagaimana pikiran dari orang lain.

Kemudian dia mengajarkan untuk merasakan dasar. Dimana mereka belajar? Mereka belajar dari diri kita. Itulah yang dia katakan. Dia mengarkan secara singkat dan sederhana. Ketika mata kita melihat bentuk, maka halangan moral ada dimata? Ketika telingan mendengar suara, maka halangan moral ada ditelinga? Ketika hidung mencium apakah moral ada di hidung? ketika lidah merasakan rasa apakah moral ada di lidah? ketika badan merasakan panas, dingin dll, apakah disana moral?.

Saya mendengarkan dia berbicara. "Ketika kamu melihat bentuk apakah itu adalah mindful? "iya, Luang Poh." "Itu benar, mindful. Moral harus ada agar kita bisa hidup," dia berkata, "kamu harus tinggal di Hut, benar? Pemilik rumah harus mempunyai rumah, tempat dimana dia tinggal. Mereka tidak bisa hanya duduk dibawah matahari dan hujan. Mereka harus mempunyai tempat tinggal. Mereka harus mempunyai tempat untuk tinggal - ketika mata melihat bentuk, milikilah mindful. Kemudia dia berkata, "kemanapun kamu pergi, mata dan telinga adalah yang paling penting.

Jangan memberikan hal penting ke mulut. Mulut hanyalah guru kecil, itu bukan guru besar. Umumnya kita memberikan hal penting ke mulut kita. Mata melihat, telinga mendengar, pikiran mulai terbentuk dan mulai bekerja, ucapan kita datang kemudian." Ini, ajaran belia benar-benar sangat bagus. Saya mendapat banyak dari ajarannya. Dia berkata kitaka mata mempunyai morality kekayaan akan mengikuti.

Ketika kamu mendengar yang lain menggangung kamu, jika telinga kamu tidak mempunyai moral, kamu akan kehillangan mindful, kamu akan mempunyai masalah. Ketika telinga mempunyai mindful telinga, kita akan mendapat kekayaan karena adanya moral. Ketika kamu berbicara dan mulut kamu mempunyai murah, ucapan kamu adalah perak dan emas. Kekayaan datang, ucapan kamu adalah perak dan emas, melalui kekuatan mindful.

Ingat ini. Warna mobil apakah yang paling bagus, model manakah yang terbaik? Warna mana yang akan memberikan keberuntungan, yang tidak akan tabrakan, tidak ada. Jangan Lupa, itu semua ada didalam hati.

Mobil tergantung dari perawatan dan nasib pemiliknya. Jika pemiliknya mempunyai keberuntungan buruk, apa yang mobil tersebut tahu tentang itu?. Mobil akan menjadi hancur karena pemiliknya. Kamu tidak harus memilih warna, pilihlah yang kamu suka, kamu tidak harus ke peramal. Warna apapun yang kamu lihat bagus, ambilah. Jika peramal mengatakan untuk mengambil yang warna merah, tetapi kamu menyukai yang hijau, jangan memaksakan diri kamu. Jika kamu membeli yang merah tetapi kemudian harus diperbaiki, kamu tidak akan merasa enak. Kamu akan tidak percaya kepada peramal tersebut. Percayalah apa yang nyaman dengan kamu.

Sunakkhattam sumangalam supabhatam….apakah itu nyaman? Waktu yang tepat adalah saat yang baik. Waktu yang baik adalah jika ada waktu. Jika kamu tidak ada waktu, maka tidak baik. Sebelum kamu melakukan kerja, alat2 harus siap. Ketika segala sesuatu sudah siap, itulah saat yang tepat.
Untuk saat2 sekarang, kamu bahkan tidak bebas di hari sabtu atau minggu, kamu harus mencari kerja untuk dilakukan.

Lakukanlah. Ketika segala sesuatu telah siap, maka pergi dan lakukanlah, dan itu akan diselesaikan dengan cepat dan benar, segala sesuatu telah teratur. Ingat, Jika peramal nasib mengatakan kepadamu untuk mengambil warna merah tetapi kamu menyukai hijau, jika warna merah kamu tidak suka, kenapa kamu harus membelinya? bukankah lebih baik memilih warna yang kamu sukai? Inilah ajaran dari sang Buddha.

Karena itu, saya ingin meninggalkan ini kepada kalian semua. kembangkanlah insight meditasi, konsentrasi meditasi, kemurahan hati, moral dan meditasi, kamu harus tahu metoda yang benar. Ketika kamu melakukan / menawarkan persembahan, kamu harus melakukannya dengan niat. Kamu semua tahu apa yang saya maksudkan tanpa saya harus menjelaskannya.

Lihatlah niat kamu sebelum melakukannya. Ketika kamu telah melakukannya, kamu akan merasa bahagia. Jika kamu melakukan nya sudah lama sekali, maka rasanya akan semakin bahagia. Ambillah prinsip ini ketika kamu melakukan merit. Melakukan merit sampai isi kantong kamu kosong semua, apakah kamu mendapatkan merit dari itu? Ini cara lain membuat merit dimana kamu tidak harus meninggalkan pekerjaan kamu atau uang, tetapi kamu harus meluangkan waktu. Berlatihlah meditasi secara rutin kamu dapat menyelesaikan masalah kamu yang timbul tanpa harus menggunakan uang - tetapi kamu harus meluangkan waktu. Kamu semua dapat melakukannya.

Ketika kamu meninggalakna rumah dengan masalah yang ada, tetapi kamu bisa menyelesaikannya dijalan. Kamu dapat menyelesaikan masalah pada mata, hidung, lidah, badan dan pikiran. Ketika masalah timbul, kamu selesaikanlah itu segera. Ketika kamu ke rumah kamu masalah mungkin timbul, ketika kamu tiba ditujuan kamu masalah mungkin timbul, ketika orang bisnis sampai di kantornya maslaha mungkin muncul. Masalah2 dapat selalu timbul, tetapi jika kamu mempunyai mindful dan wisdom yang baik, kamu tidak akan membuat masalah tetapi bekerja untuk menyelesaikannya begitu masalah tersebut muncul. Jika kamu bukan tipe begitu, begitu adalah masalah, jika kamu tidak menyelesaikannya tetapi malah membuat masalah baru dan lebih banyak kesulitan, bagaimana kamu bisa mengatakan kamu mempunyai mindful dan konsentrasi?.

Kamu jangan berpikir harus pergi ke Wat. Pergilah ke Wat kamu sendiri. Jika kamu tidak mempunyai waktu untuk pergi ke Wat yang merupakan bangunana, sebuah tempat, pergilah ke Wat kamu sendiri, ukur (wat) dirimu. Pertimbangkan dirimu dimanapun kamu berdiri, berjalan, duduk ataupun berbaring, dimanapun kamu mengambil sesuatu atau menjual sesuatu, bangunlah mindful maka kamu akan mempunyai sales yang baik. Ingatlah itu. Kamu dapat mengingat ajaran Buddha tentang 4 dasar mindful? jalan pertama, apakah itu disebut, kota apakah itu? Itu adalah kota dari badan kita (kayanagara). Itu disana bersama dengan kita. Untuk siapapun yang mempunyai minful dan benar2 membangun dari latihan 4 fondasi mindful, uang akan mengalir. Itu jika mindful kamu benar2 berkembang.

Hanya jika mindful adalah seorang pedagang dia akan kaya melalui kesempurnaan mindful. Dia akan menjual dengan mindful dan mempunyai wisdom, dia tahu apakah yang menguntungkan dan merugikan. Dan dia tahu nya di Awal.

Itu dengan mempunyai minful yang terdevelop dengan sempurna.Itu semua kembali kepada 4 fondasi dair mindful, kembangkanlah dengan sempurna, punyai kesempurnaan mindful. Ketika mindful baik, uang akan mengalir. Tanpa mindful, uang kamu akan hilang, secara pasti itu akan menghilang. Viradayo viragonayam: kamu chant kalimat ini akan membawa kamu uang, tetapi ari mana uang tersebut datang?. Jika orang barat bertanya apa yang kamu lakukan, jangan katakan kepada mereka bahwa kamu chant untuk menjadi kaya.

Apa yang kamu chant? Jika kamu chant dan uang tidak datang mereka akan menertawakan kamu. Kamu chant untuk membawa pikiran kamu berkemang. Ketika pikiran kamu telah berkemang, uang akan datang karena berkemagn. Jika kamu chant untuk membuat pikiran kamu menyempit, uang kamu akan berkurang juga. Itu bukan lah karena kamu chant maka uang akan datang. Jadi saya katakan viradayo viragonayam itu dichant untuk meningkatkan pikiran kita keatas. Ketika pikiran kita tenang, ketika mindful sempurna, kamu akan mendapatkan uang kamu. Hanya berpikir tentang uang dan itu akan datang dengan sendiri.

Ingat ini. Kamu chant untuk mengembangkan pikiran kamu. Jika pikiran kamu berkemang, saya menjawin kamu akan sukses dalam segala hal yang kamu lakukan. Jika pikiran kamu menyempit, battery kamu menjadi habis, bagaimana mobil kamu bisa jalan? Jika kamu tidak melihat kembali akan battery pikiran kamu, pikiran kamu akan kehabisan energi. Jika kamu tidak menggunakan battery, jika kamu tidak menjalankan mesin, maka batterynya juga akan habis. Akhirnya semuannya akan menjadi hancur. Ketika cells battery telah rusak, apa yang dilakukan? kamu harus membuang battery dan membeli lagi yang baru, dan itu memerlukan uang. Itulah yang saya ketika pikiran kehabisan energy. Jika kamu meningkatkan power mental dengan membangung mindful didalam segala aktivitas, itulah saja yang perlu
kamu lakukan. Tingkatkan mindfull kamu.

Punyailah Mindful. Buddha mengajarkan 84.000 bagian dhamma, tetapi secara singkat itu hanya morality, concentration dan wisdom. Itulah yang Bhante hutan ajarkan kepada saya, ajarang yang sangat sederhana. Untuk meletakkannya secara lebih singkat lagi, itu hanyalah mindful dan clear
comprehension.

Kamu tahu diri kamu sendiri, jika pikiran kamu telah benar, maka akan terjadi konsentrasi. Ketika pikiran kemu kamu telah benar, maka wisdom akan mengikuti. Ketika itu telah datang, apa yang tertinggal hanyalah satu kondisi didalam segala aktivities, heedless. Jika kamu berpikir itu terlalu banyak banyak untuk melatih Dhamma, ingatlah bahwa bukan neurotic dan juga bukan heedless. Tetapi kamu tidak bisa meninggalkan jalan tersebut, kamu harus mulai dari paling awal, dengan morality, konsentrasi dan wisdom.

Dari sana akan akan meninggalakan hanya 2, yaitu mindful dan clear comprehension, mengetahi diri kamu dalam segala sesuatu dan tidak heedless. Ketika heedfulness muncul itu hanyalah tinggal satu faktor saja. Itulah apa yang diajarkan Bhante tersebut.

Dengan mendapatkan inti ajarannya, saya kembali ke wat saya. Saya mengerti ajarannya dan harus mendapatkan banyak trik dalam latihan. Jika kamu ingin mendapatkan trik tersebut, jika kamu ingin tahu tentang itu, kamu harus datang dan bertanya kepada saya secara personal. Untuk hari ini saya hanya akan memberikan diskripsi singkat, pertemuan saya dengan Luang Poh di hutan tesebut. Saya tidak tahu namanya, tetapi dari penglihatan saya akan berkata dia sekitar 70 tahun, tetapi dia pasti lebih tua karena kepala kampung telah melihat dia semenjak dia masih kanak2 berlarian bugil hingga dia 84 tahun. Kepala kampung tersebut pasti telah meninggal sekarang. Jika kepala kampung tersbut masih ada, jangan lupa, di thn 1950 orang tersebut 84 thn - maka sekarang dia pasti lebih dari 100 thn. Dia pasti telah meninggal sekarang, dan untuk saya, sekarang saya hampir berumur 60 thn.

Hati2 beberapa dari ini bentuk penipuan di Internet

0 comments: